MENGOBATI BURUNG PLECI DIARE / KOTORAN CAIR
Salah satu cara yang cukup efektif dalam mengetahui kondisi burung peliharaan adalah melihat bentuk kotorannya.
Dari situ kita bisa mengambil kesimpulan apa yang dialami burung piaraan kita.
Kali ini kita hanya fokus pada burung pleci saja, meski pemeriksaan kondisi burung melalui bentuk kotorannya juga bisa diterapkan pada jenis burung berkicau lainnya.
Berikut ini cara mengetahui kondisi burung pleci berdasarkan bentuk kotorannya, serta bagaimana mengatasi masalah tersebut.
Secara umum, semua jenis burung yang hidup di alam liar ( bukan di dalam sangkar ) memiliki kotoran yang berwarna putih, yang terkadang bercampur dengan ampas dari apa yang dimakannya.
Namun tidak demikian halnya dengan burung-burung yang dipelihara di dalam sangkar. Sebab, sebagian besar burung kicauan dibiasakan mengkonsumsi pakan kering atau voer, yang otomatis akan membuat perubahan pada bentuk kotorannya.
Biasanya kotoran burung yang sudah makan voer secara total berbentuk padat. Warnanya pun cenderung mengikuti warna voer yang dimakannya.
Namun, terkadang juga bisa terjadi perubahan warna maupun bentuk kotorannya, termasuk pada burung pleci. Dengan memiliki pengetahuan mengenai perubahan bentuk dan warna kotoran burung pleci ini, kita bisa segera memberikan pertolongan atau pengobatannya.
Pada umumnya, kotoran yang dihasilkan burung pleci berbentuk padat. Tetapi jika terjadi masalah saluran pencernaannya, atau gangguan kesehatan lainnya, maka kotorannya akan berubah sesuai dengan kondisi burung itu sendiri.
Berikut ini beberapa bentuk perubahan pada kotoran burung pleci:
1. Kotoran berbentuk kecil dan padat
Kotoran dengan bentuk kecil dan padat menandakan burung pleci dalam kondisi yang sangat baik alias fit. Pleci dengan kondisi seperti inilah yang lebih mudah berbunyi dan akan memiliki mental cukup baik, karena kondisi dan staminanya oke.
Biasanya, bentuk kotoran yang kecil-kecil menunjukkan pleci telah siap untuk dilombakan, jika Anda suka melombakan burung. Sebab pleci dengan kondisi ini sudah memenuhi syarat-syarat lainnya .
2. Kotoran yang bercampur air
Ada dua hal yang terjadi dari perubahan bentuk kotoran pleci ini, yaitu kotoran yang bercampur air, dan kotoran yang berupa cairan. Yuk, kita bahas satu-persatu:
👉 Kotoran yang bercampur air
Biasanya hal ini terjadi akibat burung terlalu banyak minum. Kondisi seperti ini rentan dialami burung pleci yang terlalu lama disimpan di dalam ruangan tanpa ventilasi / udara segar.
Akibatnya, beberapa menit sekali, burung pleci selalu merasa kehausan, sehingga akan mengkonsumsi air secara berlebihan.
Hal yang sama juga bisa terlihat pada burung pleci yang dijemur terlalu lama, atau terlalu lama disimpan di tempat yang terlalu panas atau terlalu lembab.
Burung tidak memiliki kelenjar keringat seperti manusia. Manusia jika kelebihan air dalam tubuhnya dapat mengeluarkannya melalui keringat dan air seni. Tetapi burung tidak demikian, kelebihan air dikeluarkan bersama-sama dengan kotorannya. Dari situlah kita bisa melihat mengapa kotoran burung pleci menjadi berair.
Masalah burung yang terlalu banyak minum bisa menimbulkan masalah serius jika tidak segera ditangani. Pencernaan dan organ-organ tubuh lainnya seperti ginjal, dan paru-paru bisa terganggu.
Ada beberapa penyebab mengapa kotoran pleci bercampur air. Misalnya memberi pakan buah-buahan secara berlebihan. Pleci yang diberi buah-buahan terlalu banyak setiap harinya cenderung hanya akan mengkonsumsi buah daripada pakan kering. Hal itu pun berpengaruh terhadap bentuk kotorannya.
Stres dan ketidakcocokan terhadap pakan juga bisa menjadi penyebab mengapa kotoran pleci berubah dan bercampur air.
👉 Kotorannya berupa cairan
Banyak faktor yang menyebabkan burung pleci mengeluarkan kotoran berupa cairan, antara lain :
❶ Burung mengalami infeksi bakteri pada ususnya, yang disebabkan air minum terlalu kotor dan tercemar bercampur bakteri. Misalnya air minum tidak diganti selama beberapa hari, atau sering terpapar cahaya matahari. Air minum yang kotor dan tidak diganti selama beberapa hari rentan terkena bakteri. Karena itu, sebaiknya ganti air minum minimal setiap 12 jam sekali, dan maksimal 24 jam sekali ).
❷ Burung mengalami diare. Burung yang mengalami diare akan mengeluarkan kotoran yang berupa cairan. Kondisi ini biasanya terjadi akibat burung kurang sehat / tidak fit akibat perubahan suhu atau cuaca, dan pola makan yang tidak teratur.
❸ Burung pleci telat mendapatkan air minum. Burung pleci yang sering kekurangan air minum selama beberapa waktu cenderung mengeluarkan kotoran berbentuk cairan. Kalau hal ini dibiarkan, pleci bisa mati karena dehidrasi atau kekurangan cairan. Biasanya masalah ini terjadi karena perawat atau pemiliknya lupa menambahkan air minum, atau cepuk minum yang bocor karena retak.
Jika Anda mendapati burung pleci dengan kondisi tersebut di atas, dan tidak menunjukkan perubahan selama beberapa hari, maka yang harus dilakukan adalah memberikan perawatan dan pengobatan yang tepat.
Cara Pengobatan yang alami adalah memberikan Air Teh Yang Kental sampai -+ 3hri, atau dapat juga memberi Obat''tan burung yang trsedia di Toko'' Pakan Burung terdekat.
DONASI VIA PAYPAL
Bantu berikan donasi jika artikelnya dirasa bermanfaat. Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain https://irinmedia.blogspot.com/. Terima kasih.
Newer Posts
Newer Posts
Older Posts
Older Posts
Comments